Sunday, November 24, 2013

Second: Heart Of Us #3

Dari sisi Nadie : Naugierig

People killing, people dying
Children hurt and you hear them crying
Can you practice what you preach
And would you turn the other cheek
Father, Father, Father help us
Send us some guidance from above
Cause people got me, got me questioning
Where is the love?
(Black Eyed Peas – Where is The Love)

Alunan lagu Breathe In Breathe Out- Mat Kearney mengalun lembut, membuat aku lari terbirit-birit dari kamar mandi, mengikat asal handuk kimonoku dan tanpa mempedulikan rambut sebahuku yang masih basah, aku menyambar ponselku dari tempat tidur. Nada dering itu… nada dering khusus. Kuberikan untuk sahabatku satu-satunya, Erik. Bukan tanpa alasan. Nada dering itu begitu… kami. Maksudku, begitulah yang aku rasakan padanya. Begitulah arti Erik untukku.

Wednesday, October 30, 2013

Second: Heart Of Us #2

Kata Hati Chalya: Jadi... Kita LDR-an?
I love you but it’s not so easy to make you here with me. I wanna touch and hold you forever, but you’re still in my dream. I can’t stand to wait ‘till night is coming to my life. (Endah n Rhesa – When You Love Someone)

“Halo? Pak Dokter Erland, harap segera bangun, mandi, sarapan, dan kuliah. Ayo banguuun!”
“Hmm...”

Wednesday, October 16, 2013

Second : Heart of Us #1

PROLOG
Menurut Erland:
“Kalo suka, perjuangin!”
Kata-kata itu gue print gede-gede di kamar, gue jadiin gambar latar di laptop, gue jadiin... Semua, deh, pokoknya. Supaya gue fokus sama apa yang gue kejar.
Dan sekarang, di penghujung masa SMA yang penuh petualangan ini, gue... Duh. Ingin melepas seragam SMA dengan indah. Seindah melepas status jomblo.

Friday, October 4, 2013

First: Fanfic of Jingga dan Senja Series #17-END

Rumah sakit. Disanalah saat ini Ata, Tari, Fio, Ridho dan Oji berada. Mereka bersebelahan, tanpa bicara sama sekali.  Duduk dalam isakan, dan air mata yang tak henti mengucur. Mereka larut dalam pikiran mereka masing-masing yang meneriakkan hal yang sama : Ari!

Tuesday, October 1, 2013

First: Fanfic of Jingga dan Senja Series #16

Ari dan Angga. Keduanya berhadapan dengan tatapan ingin membunuh orang yang berada di depannya. Genderang perang telah berbunyi. Dan tidak ada jalan untuk menariknya kembali. Dari peperangan ini, semuanya tidak bisa lari.
Kemudian, dengan langkah gontai kedua pentolan Brawijaya tersebut pergi dari Airlangga.

Sunday, September 29, 2013

First: Fanfic of Jingga dan Senja Series #15

Ari melepaskan bibirnya dari kening Tari. Mereka saling menatap, melihat jendela jiwa masing-masing, mencoba menyusuri kedalamannya. Kedua tatapan itu tak terdefinisi. Ada permohonan untuk tetap tinggal sekaligus binar lelah menghadapi kenyataan. Namun satu yang jelas, ada jelaga yang nampak disana. Pekat terlihat begitu nyata.

Wednesday, September 25, 2013

First: Fanfic of Jingga dan Senja Series #14

Sudah dua jam Ridho merebahkan diri di kasur empuknya, namun tetap saja matanya tak dapat terpejam. Pikirannya masih saja berlarian pada Ata dan Ari.
Fakta yang terkuak dari hasil mendekati Ata ternyata begitu mengejutkan. Jika saat bersama Ari, ia hanya diberitahukan secuil saja informasi mengenai kehidupan masalalunya, mengetahui sepotong kenangan tersebut dari Ata semakin membuatnya memaklumi tingkah kembar tersebut.

First: Fanfic of Jingga dan Senja Series #14

Sudah dua jam Ridho merebahkan diri di kasur empuknya, namun tetap saja matanya tak dapat terpejam. Pikirannya masih saja berlarian pada Ata dan Ari.
Fakta yang terkuak dari hasil mendekati Ata ternyata begitu mengejutkan. Jika saat bersama Ari, ia hanya diberitahukan secuil saja informasi mengenai kehidupan masalalunya, mengetahui sepotong kenangan tersebut dari Ata semakin membuatnya memaklumi tingkah kembar tersebut.

Tuesday, September 24, 2013

First: Fanfic of Jingga dan Senja Series #13

“Pake gue buat ngelindungin Tari, Ga. Gue sekarang berdiri di posisi yang sama dengan Tari, bahkan lebih.”
Kata-kata Gita terngiang-ngiang dalam benak Angga seperti kaset yang direwind dan selalu memutar hal yang sama. Angga tercenung, pikirannya berkecamuk.

Sunday, September 22, 2013

First: Fanfic of Jingga dan Senja Series #12


Ucapan itu terdengar seperti permintaan polos, namun dengan seribu makna terkandung di dalamnya.
Tapi... Permintaan itu berhasil membuat mulut Gita membuka lebar. Dikerjap-kerjapkan matanya berkali-kali. Siapa tau ini semua hanya mimpi. Siapa tau ini semua bagian dari khayalannya.

Tuesday, September 17, 2013

First: Fanfic of Jingga dan Senja Series #11


Sudah tiga hari ini Ata mengamatinya. Ia suka warna biru. Rambut hitam legam sepinggangnya selalu diurai dan dipakaikan bando,  jika tidak dikepang rapi. Orangnya sedikit kikuk dan pendiam. Mungkin karena hal itu ia tidak punya teman dekat, setidaknya begitu sepengetahuan Ata yang tidak pernah melihat gadis itu bersama orang lain – hanya dia sendiri. Meski begitu,  gadis yang diamati Ata selama tiga hari ini mempunyai senyum yang luar biasa manis, yang sanggup membuat Ata tertegun beberapa detik.

Sunday, September 15, 2013

First: Fanfic of Jingga dan Senja Series #10


Untuk kedua kalinya di hari ini, Tari melangkahkan kaki di rumah sakit tempat Ari dirawat. Tangannya memegang kantung plastik berisi buah-buahan segar.
Sejujurnya, dalam perjalanannya kali ini pikiran Tari justru sedang sangat kusut. Sikap Ata, peringatan dari Angga, ancaman Vero, dan terakhir... Ridho.

Tuesday, September 10, 2013

First: Fanfic of Jingga dan Senja Series #9

Tap… Tap… Tap…
Derap suara sepatu yang berirama seperti barisan tentara membuat orang-orang menoleh ke sumber suara. Siapa, sih, yang lebay sekali cara berjalannya? Memangnya latihan paskibraka? Namun ketika menoleh… langsung semua menyingkir, memberi jalan pada sepatu berderap itu.

Saturday, August 17, 2013

First: Fanfic of Jingga dan Senja Series #8



Ari meremas rambutnya, gemas. Apalagi ini!
“Kalian langsung jalan aja. Lima menit lagi gue nyusul,” katanya tegas pada Ridho dan Oji. Keduanya langsung bergegas lari.
“Sori, Tar! Ini masalah harga diri sekolah kita!” Teriak Oji sambil lalu.

Tuesday, July 30, 2013

First: Fanfic of Jingga dan Senja Series #7



Tari duduk terpaku di kasurnya sembari memandang ponsel yang berada dalam genggamannya. Pandangannya kosong, tapi pikirannya berkecamuk. Ada apa kejadian akhir-akhir ini? Seperti rentetan peluru tanpa henti yang menghujam dada Tari. Hatinya langsung was-was. Karena firasatnya, ini hanya permulaan. Hanya permulaan. Yang sebenarnya belum dimulai. Peluru aslinya belum dikeluarkan. Tiba-tiba dada Tari sesak membayangkan kemungkinan terburuknya. Ya Tuhan… Jangan. Dia baru saja merasakan seperti apa kebahagiaan itu, saat ini...

Saturday, July 13, 2013

First: Fanfic of Jingga dan Senja Series #6


Kapan terakhir kali Ari kesini? Berminggu-minggu yang lalu? Berbulan-bulan yang lalu? Kapanpun itu, rasanya sudah lama sekali.
Ari sampai di saung favoritnya. Tempatnya menyendiri. Tempatnya – saat dulu semuanya baik-baik saja – sering menghabiskan waktu untuk bersantai bersama keluarganya yang utuh. Bersama Papa, Mama, dan Ata.

Friday, July 5, 2013

First: Fanfic of Jingga dan Senja Series #5



Ada hati yang sedang sibuk dengan segala kemelut, pikiran dan emosi yang menyeruak. Sehingga segalanya terlihat semakin rusak. Di sisi lain, ada hati yang sedang bimbang, ragu campur cemas. Sehingga segala yang buruk terpikir, membuat jantung berdebar saking paranoidnya.

Sunday, June 30, 2013

First: Fanfic of Jingga dan Senja Series #4



Pada akhirnya, tidak ada satu SMS pun dari si kembar yang Tari balas. Alhasil, konsentrasinya terhadap seluruh pelajaran di sisa hari itu buyar.
SMS dari Ata jelas merupakan pernyataan perang, yang tidak membutuhkan jawaban. SMS dari Ari lah yang paling ia cemaskan.

Monday, June 10, 2013

First: Fanfic of Jingga dan Senja Series #3



Fio memandangi sahabat yang duduk di depannya dengan gamang. Prihatin! Dia ikut sedih dengan apa yang menimpa sahabatnya itu. Entah dosa apa yang sudah Tari lakukan di masa lalu sampai bisa mendapat ‘cobaan’ yang bertubi-tubi itu. Tanpa sadar pandangannya tertumbuk pada seseorang yang berjalan menuju kursi mereka. Tari tidak melihat, karena Tari memunggungi orang itu. Fio menahan napasnya agar tidak terlalu kentara terkejut.

Tuesday, May 28, 2013

First : Fanfic of Jingga dan Senja series #2



Untuk pertama kalinya sejak sekian tahun berlalu, akhirnya Ari bisa mendapat sambutan di depan rumah oleh Mamanya saat ia pulang sekolah. Untuk pertama kalinya sejak entah kapan, Ari mendapat perlakuan seperti anak normal lainnya: mengecup punggung tangan ibunya, mendapat usapan lembut di kepala. Yang terpenting, ada sosok yang menanyakan tentang kejadian di sekolah. Bagaimana guru-gurunya. Teman-temannya. Makanan di kantin.

First : Fanfic of Jingga dan Senja series #1


Tari menggigit bibir bagian bawahnya. Sedikit tegang ia duduk di belakang orang yang selama ini sangat dibencinya, yang telah memorakporandakan hidupnya, tapi tanpanya… Tari hampa. Dan Tari tidak akan pernah menyangka, bahwa kali ini, di dekat Matahari Senja bisa terasa begitu menenangkan. Meski ada yang mengganjal hatinya. Omongan Ata tadi…

Friday, May 3, 2013

Numero Uno :D

Hellow , let us introduce ourselves.

1. Putri Utami Rahmania . Atau lebih dikenal dengan Putri (bisa juga dipanggil Tami, sih.) Lahir pada tanggal 25 Agustus 1992 . Seorang aktivis mahasiswa yang doyan begadang, kuliah di Universitas Padjadjaran, Bandung, jurusan Ilmu Perpustakaan angkatan tahun 2010 . 

2. Umaira Hayuning Anggayasti . Dengan nama panggilan Hana, tapi ga nolak kalo dipanggil Dian Sastro . Lahir pada tanggal 15 Juli 1992 . Seorang potato coach yang hobi menye akibat lihat drama korea . Kuliah di fakultas hukum, Universitas Diponegoro .

Dengan tujuan mulia, membuat blog ini dengan keinginan untuk mengikis bakat malas menulis :D

Kenapa fairytale land?

Karena, kenyataan itu berbanding terbalik dengan dunia dongeng. Jadi, mengapa tidak sejenak lari dengannya dan ciptakan sebuah dunia dimana semua berakhir bahagia? :D

Kami sangat senang bila ada apresiasi atas tulisan ini . Terimakasih sebelumnya :D

Regrads,


Nengs



Neng Putri
Neng Hana